Mengasah Ketajaman Hati
(Ust. H. Pujiono, S.Si, MM)
Banyak kita terjabak pada Rutinitas keseharian. Tahu-tahu telah berapa puluh tahun waktu telah berlalu.
ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا
بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka periharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran: 191)
Mari kita semangat mumpung dikasih peluang untuk lebih memberikan yang terbaik dalam kehidupan.
Hidup adalah bekompetisi amal. Mana diantara manusia amal yang terbaik.
Setiap gerak langkah kita harus bernilai amal. Dua puluh jam waktu diberikan oleh Allah sama pada semua manusia namun nilai yang dibuat oleh setiap manusia berbeda.
Begitu juga kepala sekolah, jika hanya untuk sebuah rutinitas maka tidak akan bernilai kehidupanya.
وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗوَلَلدَّارُ الْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ
“Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti? (QS Al-An’am: 32)”
Waktu tidak bisa diulang. Waktu bagaikan pedang. Waktu adalah peluang.
Iwan Kurniawan
18 Oktober 2024
BBGP Jawa Tengah
Diksuspala Regional 3 Jawa Tengah.