sdmuh1solo.sch.id – Manusia dalam memahami kehidupan sangat beragam, ada yang melihatnya dengan kaca mata yang sempit dan ada yang luas, dan itu sangat tergantung pada pemahaman dan persepsinya terhadap kehidupan ini.
Dunia ini dan gemerlapnya merupakan segala-galanya dan tumpuan kehidupanya bagi orang yang tidak berfikir pada kehidupan akhirat, hal ini yang mematikan misi utama eksistensinya agar menjadi khalifah di bumi dalam wujud membangun peradaban dan kemanusiaan.
Berbeda dengan orang yang jauh dan terbuka pola pikiranya untuk kehidupan di alam setelah dunia ini, ia bersiaga menyiapkan bekal menuju kehidupan alam tersebut dengan harus memilih jalan yang lurus, menjalani perintah Allah dan menjauhi larangaNya, tentu dengan memilih jalan ini akan berdampak positif bagi lingkungan dan dirinya dan bahkan pada kebahagiaanya baik di dunia maupun kelak di sana.
Dalam mengarungi kehidupan dunia ini, Islam mengajarkan pada setiap mukmin agar pola hidupnya untuk tidak berlebihan dalam hal apapun, termasuk juga dalam hal ibadah, sehingga ia bisa meraih bahagia.
Tidak ditemukan dalam Islam ajaran yang menyuruh berkorban untuk dunia atau berkorban untuk akhirat saja, karena konsep dalam Islam tidak memandang kontradiktif keduanya.
Kebahagian manusia di akhirat sangatlah terkait dengan tingkat kebaikanya selama di dunia. Barang siapa sesat di dunia niscaya akan sesat di akhirat