Kegiatan Study Tiru Balai Pengawas Obat dan Makanan Bengkulu

sdmuh1solo.sch.id – Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kapasitas pegawai Balai POM Bengkulu dan mendukung program kegiatan peningkatan kinerja Tim Infokom Balai POM di Bengkulu,
Maka Balai POM Bengkulu Jln. Depati Payung Negara KM.13 No.29 Pekan Sabtu Tromol Pos 2, Bengkulu 38213 Kota Bengkulu, berencana akan melakukan Kegiatan Study Tiru SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta.

Adapun hal yang ingin di pelajari antara lain: Melakukan observasi, wawancara dan mereviewe Pencapaian Sekolah dalam penerapan PJAS Aman oleh SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta yang sejak memperoleh Piagam Bintang Kemanan Pangan masih konsisten mempertahankan PJAS Aman disekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta.

Mempelajari dan mengadopsi hasl positif atas Upaya yang telah dilakukan dalam penerapan PJAS Aman yang dilakukan oleh Sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta dan pernah berhasil meraih Piagam Bintang Keamanan pangan.

Anak sekolah cenderung memiliki kebiasaan jajan yang tinggi sehingga kondisi jajanan yang aman perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan gangguan kesehatan bagi anak. Pedagang Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) kadang kurang memperhatikan higieni dan keamanan pangan dari produk olahannya. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya pencemaran pada PJAS tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein anak sekolah, Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) dibutuhkan bagi anak yang tidak atau kurang sarapan dan tidak membawa bekal. PJAS selain berfungsi sebagai sumber pangan jajanan juga bisa berfungsi sebagai sumber pangan sarapan. Data menunjukkan bahwa hampir setengahnya siswa (52 %) memiliki kebiasaan sarapan kategori kadang-kadang (≤ 3 kali per minggu). Kontribusi zat gizi PJAS terhadap pemenuhan kecukupan gizi harian sebaiknya berkisar antara 15-20% (Tanziha, dkk, 2012).

Jajanan sekolah tidak terlepas dari dampaknya kepada pertumbuhan dan energi bagi anak. Anak usia sekolah memiliki kebiasaan jajan yang sulit untuk dihilangkan, sedangkan makanan jajanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan gizi akan mengancam kesehatan anak sehingga diperlukan kemampuan anak dalam pemilihan jajanan yang tepat.

Kesehatan anak sekolah sangat menjadi prioritas pada saat ini, dari hasil sensus penduduk pada tahun 2013 didapatkan bahwa kelompok usia anak sekolah di Indonesia berjumlah sekitar 66 juta jiwa atau 28% dari jumlah penduduk keseluruhan di Indonesia. Anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit, utamanya penyakit infeksi

SD Muhammadiyah 1 Solo